السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Sukacita saya catatkan sebahagian daripada bait-bait syair seorang ahli sufi bagi menggambarkan keasyikan keberadaan di hadapan Kaabah al-Musyarrifah.
Aku kembali bagaikan sampah-sarap dalam aliran banjir kerana cintakan kalian. Lalu ruhku hancur luluh sedangkan hatiku bertepukan (bersorakan).
Dan aku sesat dengan kalian dan aku menjadi mangsa sasaran pembunuhan, dengan pedang dari cinta Allah, zatku telah koyak rabak.
Lalu zatku pada kalian adalah suatu keasyikan, begitu juga ruhku pada kalian adalah keasyikan. Keadaanku pada kalian juga keasyikan dan seluruh diriku pada kalian adalah keasyikan.
Lalu kematian keasyikan mendatangiku dari semua arah. Sedangkan aku terbunuh dan jasadku koyak rabak.
Neraka asmara cinta dalam hatiku, sesungguhnya aku, helaan nafasku berturutan dengan isakan yang melemaskan.
Tiada tinggal lagi bagiku satu jasadpun yang merasa lazat kepada selain dari kalian seolah-olah aku tergantung pada arsy yang mulia.
... hingga akhir syair
No comments:
Post a Comment
Assalam'alaikum wm wbr.
Terima kasih kerana sudi memberi ulasan. MOHON MAAF, BLOG SAYA ADA MASALAH - Saya tak dapat balas komen. Saya sedang mencari jalan penyelesaian.